Jumat, 13 November 2009

METODE PEMBELAJARAN

Metoda dalam arti harfiah adalah cara teratur dan terpikir yang baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang teratur. (KBBI, 2000:652) Dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai: cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberim pelatihan), isi pembelajran kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu. Sesuai dengan cara penggunaannya, metoda pembelajaran di kalangan pendidikan antara lain: • Metoda ceramah • Demonstrasi • Diskusi Kelompok • Tutorial, • Simulasi • Praktikum, dan • Proyek. Metoda Ceramah Metoda ini adalah memberikan penjelasan atau orientasi mengenai suatu definisi atau pengertian, konsep, hukum dan sejeisnya. Metoda ceramah dibedakan antara metoda ceramah linear (satu arah) dan metoda ceramah bervariasi (interaksi). Metoda ini sangat sesuai untuk kondisi: • Ketika memulai suatu pokok bahsan atau sub pokok bahasan • Untuk kelas yang besar (sekitar 40 orang) • Jumlah bahan ajar yang harus diberikan relatif banyak, dengan waktu yang terbatas. Bagi pengajar metoda ini menguntungkan karena mencakup bahan ajar yang luas, tetapi kerugiannya adalah para pembelajar/peserta didik retensinya berada dibawah optimal. Metoda Demontrasi Dalam hal ini pengajar melakukan peragaan suatu proses, suatu kerja, keterampilan tertentu, atau suatu penampilan dihadapan pembelajar. Metoda ini dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: demonstrasi pasif, dimana pembelajar hanya menjadi pengamat saja, sedangkan demonstrasi aktif pembelajar dilibatkan langsung dalam demonstrasi tersebut, dengan cara beberapa orang pembelajar mencoba melakukan kembali apa yang pernah didemonstrasikan gurunya. Metoda ini dapat mempertinggi retensi pembelajar, dan sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan, proses, penampilan dan kerja. Meroda Diskusi Metoda inni dapat diterapkan sebagai diskusi kelas atau diskusi kelompok. Diskusi akan lebih baik atau efektif apabila dilakukan dalam kelompok. Metoda ini memerlukan persiapan yang baik, agar jalannya diskusi dapat terkendali dalam koridor tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Metoda Tutorial Metoda ini lebih cenderung sebagai kegiatan belajar mandiri. Bahan ajar diberikan kepada pembelajar untuk dikembangkan, dan mereka diberi kesempatan untuk melakukan konsultasi dengan pengajarnya. Konsultasi sangat tepat diterapkan dalam kegiatan terstruktur dalam sistem kredit semester (SKS). Metoda Simulasi Metoda ini mewajibkan pembelajar untuk terlibat dalam simulasi peran, kegiatan khusus, atau menggunakan simulator. Simulasi mempunyai makna penampilan simbol atau peralatan yang dapat menggantikan suatu proses, kejadian atau benda sebenarnya. Metoda ini sering digabung dengan metoda bermain peran. Metoda Praktikum Metoda ini menitik beratkan pada kegiatan untuk melakukan pengamatan, percobaan, pengumpulan data, yang dilakukan di laboratorium atau tempat lain yang disamakan dengan laboratorium atau workshop, dalam melakukan pembahasan atau laporan. Metoda Proyek Metoda ini pada umumnya dilaksanakan seperti pada metoda praktikum, tetapi dalam pelaksanaannya memerlukan perencanaan (proposal) yang mencakup rancangan, penjadwalan, kebutuhan bahan dan sebagainya. Proyek sendiri bisa berlangsung lebih dari satu tatap muka bahkan bisa berminggu-minggu. Pembelajar dikelompokkan dalam jumlah tertentu, dan mereka melaporkan hasil kegiatannya tersebut dalam bentuk makalah. Sumber: Dian Sukmara, Drs. M.Pd, Implementasi Life Skill dalam KTSP, Mughni Sejahtera Bandung, 2007